EKSTRAKSI RNA
Ekstraksi atau isolasi asam nukleat
dapat diartikan teknik dasar yang harus dikuasai dalam mempelajari teknik
biologi molekular. Ekstraksi asam nukleat akan memisahkan asam nukleat dari
komponen sel lainnya seperti protein, karbohidrat, dan lemak sehingga asam nukleat yang
diperoleh dapat dianalisis atau dimodifikasi lebih lanjut dengan teknik biologi
molekular lainnya. Ekstraksi asam nukleat ini berguna untuk meneliti bahan yang
bersifat mikro dengan alat-alat yang bersifat mikro. Terdapat dua metode
ekstraksi asam nukleat yaitu ekstraksi DNA dan RNA. Kedua metode tersebut
hampir mirip prosesnya, namun molekul RNA relatif pendek dan lebih sulit rusak
dengan shearing sehingga disrupsi sel dapat dilakukan dengan lebih agresif. RNA atau Ribonucleic
acid dapat diartikan sebagai materi genetik atau polimer nukleotida yang
merupakan hasil transkripsi DNA yang ditranslasikan menjadi protein (Karuwal
2021). RNA tersusun atas satu gula ribose, satu basa nitrogen dan satu gugus
fosfat (Suhermiati 2015). Basa pirimidin RNA terdiri atas urasil (U) dan
sitosin (C) sedangkan basa purin RNA terdiri aras adenin (A) dan guanin (G) (Masrurotullaily et al.
2020). RNA berkualitas tinggi
merupakan bahan yang sangat krusial pada tahap awal penelitian biologi
molekuler. RNA dengan konsentrasi dan kualitas tinggi merupakan suatu keharusan
pada penelitian dengan teknik quantitive real-time RT PCR, konstruksi
cDNA library, dan micro array (Pereira et al. 2017). RNA
dengan kualitas baik akan menghasilkan total RNA yang tersusun dari 1-3% mRNA
dan 80% tRNA dengan rasio 25s:18s s Tahap isolasi dan ekstraksi RNA memerlukan ketelitian yang
tinggi karena RNA mudah terdegradasi akibat adanya aktivitas RNAse yang
menyebar di lingkungan maupun laboratorium (Zulaeha et al. 2019).
Ekstraksi
RNA umumnya digunakan untuk analisis ekspresi gen, analisis kekerabatan,
deteksi penyakit dan studi fungsi sel dan biologi tubuh. Metode ekstraksi RNA
dapat dilakukan menggunakan dua metode yaitu konvensional dan kit komersial. RNA
dalam jumlah yang banyak dihasilkan oleh metode konvensional namun memerlukan
waktu yang lebih lama dan kontaminasi DNA yang tinggi. RNA dengan kualitas baik
dan waktu yang singkat dihasilkan oleh metode kit komersial (Habib et al.
2014). Sistem kerja ekstraksi RNA dengan
kit komersial mengandalkan kerja membran silika untuk mengikat RNA total sampel
dan kemudian mencuci inhibitor-inhibitor melalui membran tersebut sehingga
dihasilkan RNA dengan kemurnian yang tinggi, namun metode kit komersial tidak
selalu memberikan hasil amplifikasi yang baik (Adiputra et al. 2012).
Secara umum, metode
ekstraksi RNA berbasis pada fenol/kloroform dan
spin kolom. Metode ekstraksi
RNA berbasis fenol atau kloroform
menghasilkan RNA lebih banyak dibandingkan dengan metode spin
kolom, tetapi metode spin kolom menghasilkan RNA
yang berkualitas. Ekstraksi total diperlukan agar RNA dapat diakses atau
diisolasi dari dalam sel untuk digunakan dalam analisis ekspresi gen. Metode
ekstraksi RNA yang paling umum digunakan yaitu acid guanidium
thiocyanate-phenol-chloroform (AGPC) yang dimulai oleh tahapan lisis, phase
separation, RNA binding, RNA wash dan Dilution (Tesena et al. 2017).
DAFTAR
PUSTAKA
Adiputra J, Hidayat SH, Damayanti TA. 2012. Evaluasi tiga
metode preparasi RNA total untuk deteksi
turnip mosaic potyvirus dari benih Brassica rappa dengan reverse
transcription- polymerase chain
reaction. Jurnal Fitopatologi Indonesia. 8(2): 44-44.
Habib SH, Saud HM, Kausar H. 2014. Efficient oil palm total
RNA extraction with a total RNA extraction
kit. Genet Mol Res.13(2): 359-2367.
Karuwal RL. 2021. Analisis dan kuantitas RNA total varietas
kacang tunggak (Vigna unguiculata
L) asal Kabupaten Maluku Barat
Daya. Biopendix: Jurnal Biologi Pendidikan
dan Terapan. 7(2): 102-108.
Masrurotullaily, Dhiyaa A,Nasution NEA. 2020. Studi penerapan
lintasan Hamilton dalam rekonstruksi
rantai RNA. Jember (ID): Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Jember.
Pereira WJ, Bassinello PZ, Brondani C, Vianello RP. 2017. An
improved method for RNA extraction
from common bean seeds and validation of reference genes for qPCR. Crop
Breeding and Applied
Biotechnology. 17: 150-158.
Suhermiati I. 2015. Analisis miskonsepsi siswa pada materi
pokok sintesis protein ditinjau dari hasil
belajar biologi siswa. Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi (BioEdu).
4(3): 985-990.
Tesena P, Korchunjit W, Taylor J, Wongtawan T. 201.
Comparison of commercial RNA extraction
kits and qPCR master mixes for studying gene expression in small biopsy tissue samples from the equine gastric
epithelium. Journal of equine science.28(4): 135- 141.
Zulaeha S, Purwoko D, Cartealy I, Tajuddin T, Khairiyah H.
2019. Perbandingan tiga kit ekstraksi RNA
untuk analisis transkiptomika pada kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.). Jurnal Bioteknologi &
Biosains Indonesia. 6(1): 118-129.
Komentar